17 Cara Mengatur Keuangan Pribadi Mahasiswa

Seorang mahasiswa hendaknya mengetahui cara mengatur keuangan pribadi mahasiswa sebagai salah satu metode dalam menstabilkan dan mengoptimalkan proses belajar di perguruan tinggi. Bagaimanapun juga mengatur uang adalah salah satu keterampilan dasar yang perlu dimiliki oleh para mahasiswa karena proses belajar mereka secara langsung juga memerlukan faktor dana sebagai salah satu penentu keberhasilan meraih prestasi akademik maupun prestasi non akademik.

Katakanlah mulai dari membayar uang persemester kepada universitas, biaya untuk membeli berbagai macam text book, biaya untuk penelitian, biaya untuk makan, dan biaya-biaya lainnya. Oleh karena itu diperlukan suatu cara untuk mengatur arus uang masuk dan uang keluar pada diri seorang mahasiswa.

17 Cara Mengatur Keuangan Pribadi Mahasiswa

Berikut ini akan dibahas secara panjang lebar mengenai cara mengatur keuangan pribadi bagi mahasiswa versi guntursatya.com. Uraian berikut ini juga bisa digunakan sebagai tips panduan manajemen keuangan anak kost bagi mahasiswa yang jauh dari rumah. Selamat menyimak sajian kami kali ini.

Baca juga sebelumnya Contoh Daftar Belanja Bulanan Mahasiswa Anak Kos

1. Tentukan sumber-sumber pemasukan

Langkah awal sebagai cara mengatur keuangan pribadi mahasiswa adalah dengan menentukan dan mendaftar sumber-sumber pemasukan dana. Seorang mahasiswa harus mendata dari mana saja uang yang didapatkannya. Katakanlah yang paling banyak adalah dari orang tua. Bisa juga mendapat tambahan dari beasiswa. Atau pemasukan dari hasil kerja sampingan mahasiswa dan juga bisa dari bisnis usaha sampingan mahasiswa. Kesemuanya ini dicatat dan didaftar, serta usahakan untuk bisa menambah jenis pemasukan lainnya. Semakin banyak jenis pemasukan seseorang maka semakin stabil keuangan seseorang. Hal ini karena bila satu sumber pemasukan mengalami gangguan maka masih ada sumber pemasukan lainnya.

2. Tentukan jenis-jenis pengeluaran

Langkah selanjutnya adalah mendata dan mendaftar berbagai macam jenis pengeluaran oleh mahasiswa. Tentunya tidak mungkin sama sekali seorang mahasiswa tidak ada pengeluaran dengan tidak membelanjakan uangnya. Setidaknya karena dia menyandang predikat mahasiswa maka dia akan terbebani uang kuliah yang harus dibayarkan ke kampus perguruan tinggi tempat dia belajar. Dan juga karena dia seorang manusia maka tentu saja juga memerlukan asupan makanan dan minuman.

Bila mahasiswa tersebut kuliah di luar kota maka tentu saja dia memerlukan tempat untuk bermukim, bisa jadi di kos, di asrama, di apartemen, atau tempat-tempat bermukim lainnya. Selain itu juga ada pengeluaran untuk membeli buku-buku teks perkuliahan (text book), fotokopi materi perkuliahan, biaya praktikum lapang, dan lain sebagainya. Kesemuanya ini perlu dicatat.

3. Buatlah rencana anggaran keuangan berdasarkan pemasukan dan pengeluaran

Inilah salah satu alasan perlunya mencatat suluruh jenis pemasukan dan seluruh jenis pengeluaran, yaitu digunakan sebagai bahan dalam merancang dan membuat rencana anggaran keuangan pribadi. Semua jenis pemasukan dan pengeluaran keuangan seorang mahasiswa dituliskan pada anggaran keuangan sehingga jelas arah pemasukan dan pengeluaran tersebut ke mana saja. Pembuatan rencana anggaran keuangan ini diatur sedimikian rupa sehingga tidak sampai besar pasak dari pada tiang. Sehingga pengeluaran seorang mahasiswa harus disesuaikan dengan pemasukan yang dimilikinya.

Bila memaksakan diri untuk memiliki pengeluaran yang lebih besar daripada pemasukan maka akan terjadi ketidaksesuaian neraca keuangan pribadi sehingga akan menyebabkan terjadinya krisis keuangan pada diri seorang mahasiswa. Rencana anggaran keuangan ini sangat penting sebagai pedoman dalam pelaksanaan penggunaan uang sehari-hari. Inilah pentingya menyusun anggaran keuangan sebagai salah satu cara mengatur keuangan pribadi mahasiswa.

4. Laksanakan anggaran keuangan yang telah disusun secara konsekuen dan disiplin

Setelah rencana anggaran keuangan dibuat, maka langkah selanjutnya adalah menjalankan apa yang telah disusun tersebut. Rencana anggaran keuangan tersebut sekuat mungkin harus ditaati dan dilaksanakan dalam kegiatan keseharian seorang mahasiswa. Bila kondisi normal dan sesuai dengan prediksi, maka dengan menjalankan rencana anggaran keuangan yang telah disusun akan menjadikan seorang mahasiswa terhindar dari krisis keuangan. Meskipun memang terkadang terjadi kondisi-kondisi yang menyebabkan seorang mahasiswa menghadapi situasi yang tidak sesuai dengan rencana yang telah disusun. Untuk menghadapi situasi yang seperti ini maka perlu dilakukan penyesuaian-penyesuaian dan hal ini bisa digunakan sebagai masukan bahan pertimbangan dalam membuat susunan rencana anggaran keuangan bulan berikutnya.

5. Mencatat segala macam jenis pengeluaran uang

Cara ini bertujuan untuk mengetahui kemana saja larinya uang seorang mahasiswa. Jangan bayangkan seorang mahasiswa selalu kemana-mana membawa buku besar berukuran folio untuk mencatat segala macam pengeluarannya. Saat ini sudah banyak beredar aplikasi-aplikasi pada smart phone untuk mencatat pengeluaran uang. Aplikasi ini akan membuat mencatat pengeluaran uang semakin asyik dan lebih kelihatan keren. Dengan demikian maka mencatat pengeluaran uang jadi lebih menarik dan tidak membosankan.

6. Jangan lupa menabung

Jangan lupa menabung merupakan salah satu anjuran yang mungkin sejak lama sudah kita dengar. Namun memang faktanya anjuran tersebut masih sangat relevan sampai saat ini. Menabung merupakan salah satu cara untuk membiasakan diri untuk tidak langsung menghabiskan uang yang didapatkan. Menabung yang baik adalah menabung yang memiliki tujuan untuk apa uang tersebut nantinya akan digunakan. Bila menabung memiliki tujuan yang jelas maka semangat untuk menyisihkan uang untuk menabung akan menggelora.Misalnya menabung dengan tujuan untuk membeli buku literatur perkuliahan yang harganya mahal. Maka seorang mahasiswa bisa mulai menabung uang dengan tujuan untuk membeli buku tersebut bila uang sudah terkumpul.

Bagaimana dengan menabung dengan tujuan untuk membeli rumah? Tidak ada salahnya juga seorang mahasiswa mulai memikirkan untuk membeli rumah sendiri. Bila seorang mahasiswa juga memiliki penghasilan tambahan selain dari pemberian orang tua, misalnya dari hasil kerja sampingan paruh waktu (part time) atau hasil dari bisnis sampingan juga, maka tidak ada salahnya bila mulai memikirkan untuk menabung dengan tujuan kelak untuk membeli rumah. Ini kelihatannya memang susah, namun tidak ada salahnya bila dicoba.

7. Jangan lupa membuat pos dana cadangan

Mengapa seorang mahasiswa perlu menyisihkan sebagian uang untuk dana cadangan? Karena seorang mahasiswa bahkan siapapun kita tidak tahu 100% apa yang akan terjadi besok. Dana cadangan diperlukan bila terjadi apa-apa sehingga menyebabkan pemasukan uang menjadi terhenti. Hendaknya dana cadangan ini mampu menutup segala macam jenis pengeluaran rutin seorang mahasiswa sekitar tiga sampai enam bulan mulai dari terhentinya pemasukan uang. Sehingga kegiatan rutin (biaya makan harian, bayar kos/kontrakan/asrama/apartemen, biaya transportasi, dll.) yang memerlukan uang tetap bisa berjalan minimal masih bisa berlangsung tiga sampai enam bulan sesuai dengan banyaknya dana cadangan yang telah disediakan.

Apa bedanya dana cadangan dengan tabungan? Perbedaannya adalah terletak pada fungsi dan tujuan dari pengumpulan uang. Dana tabungan bisa bertujuan untuk berbagai macam hal tertentu dan bisa jadi seseorang memiliki berbagai macam tabungan dengan tujuan yang berbeda-beda. Sedangkan dana cadangan hanya bertujuan untuk memenuhi (menutup, meng-cover) segala macam kebutuhan yang memerlukan uang secara rutin selama jangka waktu tertentu misalnya selama tiga bulan, enam bulan, atau sejumlah waktu tertentu.

8. Berusaha untuk punya investasi

Seorang mahasiswa juga mulai harus memikirkan mengenai investasi apa yang bisa dimilikinya. Investasi yang memungkinkan untuk dilakukan mahasiswa perlu dicari dan dilakukan dengan tujuan untuk memutar uang yang dimiliki oleh mahasiswa. Tentunya hal ini juga perlu dipilih jenis investasi yang memiliki resiko kecil karena memang pada intinya tugas utama mahasiswa adalah belajar. Tujuan utama dilakukannya investasi oleh mahasiswa adalah sebagai sarana untuk belajar dan menambah pengetahuan serta pengalaman di bidang investasi, dan bila ternyata investasi yang dilakukannya ternyata memberikan keuntungan yang lumayan maka itu adalah sebagai bonus.

9. Perbanyak aset yang sekiranya aset tersebut bisa untuk menambah pemasukan

Secara sederhananya, aset bisa diartikan sebagai suatu sumberdaya yang memiliki nilai ekonomis tertentu dan memiliki nilai keuntungan pada masa yang akan datang. Misalnya begini, seorang mahasiswa membeli printer, kemudian printer tersebut disewakan kepada mahasiswa lain yang membutuhkan printer untuk mencetak dokumen, maka printer tersebut bisa menjadi aset yang bisa menambah pemasukan uang. Pembelian aset yang digunakan untuk usaha ini adalah juga termasuk tergolong sebagai salah satu bentuk investasi.

Contoh lainnya adalah seorang mahasiswa membeli peralatan mendaki gunung, semisal kompor lapang, tenda, tas ransel carrier, kemudian mahasiswa tersebut menyewakan peralatannya tadi itu kepada mahasiswa lain yang akan mendaki gunung namun tidak memiliki peralatan mendaki gunung, maka peralatan mendaki gunung tersebut menjadi aset yang bisa menambah pemasukan income.

Printer dan peralatan mendaki gunung tersebut bila disewakan makan akan menghasilkan uang dan tergolong menjadi aset yang bisa menambah pemasukan. Sedangkan bila priter dan peralatan mendaki gunung tersebut hanya dipakai untuk keperluan pribadi maka printer dan peralatan mendaki gunung tersebut hanya menjadi semacam benda kubutuhan sehari-hari yang nantinya akan menyusut nilainya dan akhirnya tidak bisa digunakan karena rusak seiring dengan berjalannya waktu. Sedangkan bila digunakan untuk disewakan maka nilai printer dan peralatan mendaki gunung tersebut akan minimal break event point dengan harga beli peralatan tersebut atau bahkan bisa untung bila nilai uang yang dikumpulkan dari menyewakannya lebih besar dari harga belinya dulu.

10. Mengatur keinginan diri untuk menekan menghambur-hamburkan uang untuk hal yang kurang berguna

Suatu keinginan itu berhubungan dengan perasaan. Perasaan itu berhubungan dengan hati. Oleh karena itu poin ini berhubungan dengan rasa dan jiwa manusia. Masalah “rasa” ini hanya bisa dikendalikan dengan kondisi pikiran (state of mind) yang berpikir secara logis membuat analisis tentang nilai positif dan negatif dari perbuatan yang akan dilakukan. Menghambur-hamburkan uang berarti membelanjakan uang atau menggunakan uang untuk hal-hal yang tidak terlalu penting dan bila dituruti makan akan lebih mengarah pada hancurnya kondisi keuangan seorang mahasiswa.

Dengan kata lain, seorang mahasiswa harus bisa mengatur atau me-manage keinginan dia mengeluarkan uang untuk hal-hal yang kurang berguna atau belum saatnya mewujudkan keinginan tersebut. Misalnya seorang mahasiswa memaksakan diri untuk memiliki smart phone seri keluaran terbaru. Terkadang memang keinginan untuk memiliki sesuatu itu susah dikendalikan. Maka cobalah untuk mengatur dan mengendalikan keinginan tersebut supaya tidak sampai menyita pikiran atau bahkan akan mengancam kondisi keuangan seorang mahasiswa.

Cara untuk mengendalikan pikiran supaya tidak terhanyut dalam bujuk rayu untuk memiliki barang yang tidak terlalu diperlukan adalah dengan menimbang-nimbang nilai positif dan negatif, atau keuntungan dan kerugian bila memiliki barang tersebut. Contoh konkritnya adalah dengan menggunakan analisis SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan threats) dengan membuat empat kolom. Analisis SWOT ini bisa digunakan sebagai metode perencanaan yang terstruktur dengan mengevaluasi empat elemen yaitu kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats). Apakah penggunaan analisis SWOT ini tidak terlalu berlebihan digunakan untuk mempertimbangkan kita harus membeli barang atau tidak? jawabannya adalah tidak, karena analisis SWOT ini akan membuka pikiran kita lebar-lebar sehingga sisi logika yang ada di pikiran kita lebih terbangkitkan daripada sisi “rasa” yang menginginkan barang yang tidak terlalu dibutuhkan tersebut itu.

Ada hal menarik mengenai kaitan antara menabung, investasi, dan pengendalian diri dari menghambur-hamburkan uang untuk hal yang kurang berguna. Seseorang untuk bisa berinvestasi maka dia harus menabung terlebih dahulu sebagian pemasukannya, dan seseorang tidak bisa menabungkan sebagian pendapatannya bila dia menghabiskan seluruh pemasukan uangnya untuk hal-hal yang kurang berguna. Hal inilah yang perlu diingat supaya tetap bersemangat dalam kegiatan menabung, investasi, serta meningkatkan kemampuan dalam mengendalikan diri dalam membelanjakan uang.

11. Menekan pengeluaran dengan mencari cara lain selain menggunakan uang

Besar pasak daripada tiang merupakan salah satu pepatah yang bisa dipegang sebagai cara mengatur keuangan pribadi mahasiswa. Kemudian yang perlu diperhatikan adalah bagaimana cara supaya tidak terjadi kondisi pengeluaran uang lebih banyak dari pada pemasukan uang. Ada dua cara yang bisa dilakukan yang pertama adalah dengan memperbesar pemasukan uang, cara yang kedua adalah dengan memperkecil pengeluaran uang.

Mari kita bahas bagaimana cara memperkecil pengeluaran uang dalam konteks seorang mahasiswa. Caranya adalah dengan menekan dan memperkecil pengeluaran dengan mencari cara-cara halal dengan tanpa menggunakan uang atau bila menggunakan bisa lebih sedikit yang harus dikeluarkan. Misalnya daripada membeli text book baru maka bisa meminjam kepada kakak kelas yang bersedia meminjamkan bukunya. Selain itu juga bisa memanfaatkan fasilitas buku di perpustakaan sebagai bahan referensi dalam belajar atau mengerjakan berbagai macam tugas kuliah dan tugas praktikum.

Seorang mahasiswa juga bisa menekan pengeluarannya untuk membeli pulsa internet dengan hanya menggunakan internet di wi fi di kampusnya. Jadi bahan-bahan untuk mengerjakan tugas-tugas perkuliahan dicari terlebih dahulu di internet kampus kemudian sesampainya di rumah atau di kos bahan-bahan tersebut digunakan sebagai bahan untuk mengerjakan tugas kuliah. Atau bisa juga kerangka atau draft tugas tersebut mulai dikerjakan di kampus sambil browsing di internet mencari bahan sehingga saat di rumah atau di kos tinggal mengembangkan dari kerangkan atau draft itu tadi.

12. Mencari pekerjaan sampingan sebagai tambahan pemasukan

Seperti yang telah di bahas pada poin sebelumnya, yaitu bahwa supaya tidak terjadi krisis keuangan pada diri seorang mahasiswa maka perlu melakukan dua hal, menekan pengeluaran uang dan menambah atau memperbesar pemasukan. Seorang mahasiswa bisa mulai sedikit melirik untuk melakukan pekerjaan sampingan yang tidak mengganggu proses kegiatan belajarnya di perguruan tinggi.

Berkaitan dengan macam-macam pekerjaan sampingan untuk mahasiswa, kami sudah membahasnya secara panjang lebar pada artikel yang berjudul 20 kerja sampingan untuk mahasiswa.

13. Bila memungkinkan mulailah membuat suatu bisnis tertentu sebagai pemasukan meskipun itu hanya bisnis kecil-kecilan

Cara lain untuk memperbesar pemasukan keuangan pribadi mahasiswa adalah adalah dengan mulai menjalankan bisnis sampingan untuk mahasiswa. Tentunya bisnis ini juga jangan sampai mengganggu proses belajar seorang mahasiswa di perguruan tinggi tempat dia belajar. Pembahasan mengenai berbagai macam jenis bisnis sampingan untuk mahasiswa ini telah dibahas oleh kami secara mendetail pada artikel yang berjudul 16 ide bisnis sampingan buat mahasiswa atau usaha sampingan.

14. Pelajari seluk beluk mengenai keuangan pribadi (personal finance)

Supaya bisa mengatur keuangan pribadi mahasiswa maka tidak ada jalan lain selain mengetahui seluk beluk berbagai macam teknik manajemen keuangan pribadi. Oleh karena itu perbanyaklah membaca buku-buku yang berkaitan dengan keuangan pribadi (personal finance) untuk memperbanyak pengetahuan sebagai bahan untuk diterapkan dan dilaksanakan serta sebagai sumber solusi permasalahan keuangan pribadi yang terjadi. Selain membaca buku-buku yang membahas permasalahan keuangan pribadi maka bisa juga membaca artikel-artikel pada web site atau blog yang membahas mengenai keuangan pribadi.

15. Memanfaatkan fasilitas yang disediakan untuk mahasiswa

Banyak beberapa hal yang akan menjadi berkurang uang yang harus dikeluarkan bila seorang mahasiswa memanfaatkan kartu mahasiswa. Promosi-promosi produk tertentu akan memberikan potongan harga pada mahasiswa. Seperti halnya juga seperti kegiatan seminar, simposium, konferensi ilmiah juga memberikan potongan biaya registrasi bagi mahasiswa. Manfaatkanlah status sebagai seorang mahasiswa untuk mendapatkan potongan-potongan harga ini.

16. Memasak makanan sendiri

Pengeluaran untuk makan biasaya menempati pengeluaran uang harian terbanyak. Oleh karena itulah memiliki dan melatih keterampilan memasak merupakan suatu keuntungan tersendiri bila dimiliki oleh seorang mahasiswa. Pengeluaran untuk makan bisa ditekan sedemikian rupa bila seorang mahasiswa memasak makanannya sendiri. Selain itu karena proses mulai dari penyiapan bahan dan memasaknya dilakukan sendiri maka kendali untuk melakukan pilihan pendekatan makanan sehat akan lebih mudah didapatkan.

Berkaitan dengan memasak makanan sendiri ini saya sudah membahas alasannya secara panjang lebar pada artikel yang berjudul 7 Alasan Mengapa Kamu Harus Memasak Makanan Sehat Sendiri

17. Jangan lupa mengalokasikan dana untuk menyumbang untuk kemanusiaan (charity)

Apa hubungannya antara menyumbang sebagian uang untuk kemanusiaan dengan cara mengatur keuangan pribadi mahasiswa? Hubungannya adalah sangat erat sekali. Segala macam poin yang disebutkan di atas itu tadi akan kacau berantakan bila tidak disertai dengan kebahagiaan dan ketenangan dalam hidup. Salah satu cara untuk mencapai kebahagiaan yang hakiki atau kebahagiaan yang sejati adalah dengan berbagi dengan makhluk hidup lainnya.

Berbagi dengan sesama manusia lainnya akan memunculkan rasa bahagia dari dalam lubuk hati yang paling dalam. Jenis kebahagiaan ini adalah jenis bahagia yang sejati yang menenangkan, bukan bahagia yang semu dan hanya bersifat sementara. Tentu saja untuk mencapai kebahagiaan sejati ini diperlukan keikhlasan dalam proses berbagi dengan sesama tersebut. Bila berbagi dengan sesama ini tidak dilandaasi dengan sikap ikhlas, maka berbagi tersebut justru hanya akan menimbulkan ketidaktenangan dan ketidakbahagiaan. Oleh karena itu berbagilah dengan ikhlas dan rasakan kebahagiaan itu.

Demikianlah telah diulas oleh guntursatya.com mengenai cara mengatur keuangan pribadi mahasiswa secara panjang lebar. Bisa jadi mungkin rekan-rekan mahasiswa sekalian berpikir bahwa yang diulas di atas itu semua sangat ideal dan susah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Namun setidak-tidaknya rekan-rekan mahasiswa akan sadar dan tidak menyesal serta tahu jawabannya jika sobat mahasiswa selalu kehabisan uang dan kalang kabut pinjam uang sana-sini. Semoga tulisan ini mampu memberikan inspirasi bagi kita semua. Semoga anda selalu sukses dalam kehidupan ini, dan semoga anda selalu diberi kebahagiaan dalam menjalani kehidupan yang penuh dengan tantangan.

Default image
Guntur Satya
Seorang mahasiswa jurusan Informatika Universitas Jenderal Soedirman, yang suka dengan dunia internet.

Leave a Reply